Keajaiban

0

Keajaiban, sesuatu yang diartikan manusia umumnya sebagai kejadian yang tidak biasa, tidak wajar, kadang terkandung unsur mistik, atau lain sebagainya. Keajaiban yang akan saya coba kemukakan merupakan pemaparan ilmiah.

Di alam ini terdapat banyak senyawa/unsur materi baik yang terlihat, tidak terlihat, dan yang spiritual. Materi yang terlihat misalnya tubuh kita, yang tidak terlihat misalnya gelombang, magnet, gaya gravitasi, sedangkan materi yang spiritual misalnya pikiran, perasaan, hasrat, pengetahuan, dan lain-lain.

Keajaiban disekeliling kita (yang sudah tidak disebut lagi keajaiban) terjadi dengan mengkombinasikan unsur/senyawa dengan unsur/senyawa lain, bisa 2 atau lebih, atau bisa juga kumpulan suatu unsur/senyawa yang sama dengan kadar tertentu. Keajaiban merupakan buah dari kumpulannya dengan racikan yang tepat seperti halnya seseorang memasak makanan. Sebagai contoh apabila kita mencampurkan air panas + bubuk kopi + bubuk susu kedalam cangkir, kita akan mendapati secangkir minuman yang bernama kopi susu. Manusia menganggap kopi susu bukan lagi suatu keajaiban karena kopi susu sudah umum diketahui banyak manusia. Seandainya kita meracik kopi susu didepan manusia purba, tentunya mereka akan melihat hal ini sebagai suatu keajaiban.

Dengan deskripsi diatas, saya menyimpulkan bahwa “Keajaiban merupakan kombinasi materi atau kumpulannya dengan kadar tertentu, memiliki makna dan tidak umum diketahui manusia lain”

Bagaimana cara kita membuat menemukan keajaiban lain ?

Seperti hal-nya seorang penemu yang berusaha menemukan sesuatu yang baru, dia beranjak dari materi-materi yang sudah ada, dengan meraciknya menggunakan pengetahuan yang dimilikinya, kadang dia mendapatkan kadar yang tidak tepat seperti yang diharapkan sehingga disebut penemuan gagalatau manakala dia berhasil dunia akan berkata bahwa racikan materi-materi tersebut sebagai penemuan baru.

Apakah hanya penemu saja yang dapat menciptakan keajaiban ?

Kadang keajaiban tercipta tanpa sengaja, beberapa diantaranya bahkan tidak disadari terjadi, seperti seorang penemu korek api yang sebenarnya dia pada waktu membuatnya tidak menyadari bahwa alat bantu untuk menyalakan api dengan menggunakan batang kayu dan racikan-racikan bahan kimia tertentu yang dia buat merupakan sesuatu yang baru.

Yang menarik : Manusia abad 21 cenderung mencari keajaiban materi fisik.

Materi spiritual jarang mendapatkan perhatian manusia untuk dicari keajaibannya, manusia abad 21 cederung menggunakan materi fisik untuk berusaha menciptakan keajaiban spiritual, contohnya musik+lagu, puisi, renungan, dan lain-lain.

Ada beberapa manusia yang secara tidak dengaja menemukan keajaiban spiritual didalam dirinya, mereka menyebutnya secara global “perasaan”, apa-apa yang dirasakan manusia secara spiritual kepada manusia lainnya akan dikemukakan kedalam kata “perasaan”. Keajaiban spiritual sangat lambat berkembang kemajuannya, terbukti dengan abstraknya pemaparan perasaan, contoh : sedih, senang, benci, hampa, indah, bosan, dan lain-lain. Tidak seperti materi yang dipaparkan secara gamblang dari unsur hingga senyawa-senyawa yang membentuknya (kita semua tahu kalau burger terdiri dari unsur daging+roti+sayur+mayonaise, sedangkan kita tidak pernah bisa mempaparkan unsur sedih).

Pertanyaan terbesar :
Dari materi-materi yang sudah manusia temukan keajaibannya sekarang ini (yang lebih mengarah ke materi fisik), apakah perkembangannya terhambat (baca:sudah jarang penemuan-penemuan baru ditemukan) karena manusia tidak seimbang mengembangkan antara keajaiban fisik dan keajaiban spiritual ?

No Comments

Leave a Reply